WI Badiklat Kumham Jateng Berbagi Pengalaman Corporate University kepada PPPK Kemenag

WI Badiklat Kumham Jateng Berbagi Pengalaman Corporate University kepada PPPK Kemenag


Administrator, 6 bulan yang lalu | 104

Semarang - Strategi pengembangan kompetensi aparatur selalu menghadirkan sejumlah pembaharuan. Hal demikian menyangkut aspek perubahan kebijakan, pengembangan model pembelajaran, skenario evaluasi, termasuk pemanfaatan teknologi pembelajaran berbasis digital. Untuk itulah berkembang strategi manajemen pengembangan yang dikenal dengan corporate university atau pembelajaran terintegrasi.

Forum berbagi pengalaman tentang corporate university disampaikan oleh Dr. Muh Khamdan yang merupakan widyaiswara Badiklat Kumham Jawa Tengah dalam rangkaian kegiatan orientasi pegawai PPPK Kementerian Agama Kota Surakarta, Rabu (18/10/2023).

Sharing knowledge disampaikan untuk memperkuat pemahaman peserta menyangkut manajemen kinerja dan pengembangan kompetensi. Kegiatan yang berlangsung di ruang mini theater gedung Pusat Bahasa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, dihadiri langsung oleh kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang, Dr. Moh Toha beserta rombongan tim monitoring dan evaluasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah.

2.png 1.58 MB


"Terdapat empat komponen utama dalam implementasi Corporate University mari bersama-sama kita berdiskisi!", ujarnya dalam paparan Dr. Muh Khamdan.

Adapun empat komponen tersebut antara lain pertama, kemampuan organisasi melakukan pengelolaan manajemen pengetahuan. Hal itu bisa didukung oleh para pegawai PPPK dengan aksi dokumentasi tacit knowledge atau pengetahuan kritis yang bisa dipelajari orang lain dalam relasi dunia digital.

Kedua, kemampuan organisasi membentuk diri sebagai organisasi pembelajar. Langkah demikian bisa berjalan manakala organisasi memberi kesempatan semua sumber daya untuk belajar atau melakukan pengembangan diri dari dalam lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja. Inilah pentingnya skenario pembelajaran yang dikenal dalam komposisi 10:20:70, di mana pegawai PPPK dapat mengoptimalkan diri.

Ketiga, corporate university berjalan dengan baik melalui dukungan pemetaan sumber daya yang baik. Pemetaan pegawai, sarana, prasarana, dan dukungan manajerial lain tentu diarahkan pada efektivitas pencapaian tujuan strategis organisasi. Pada posisi demikian, seluruh sumber daya yang ada mesti faham dan berkomitmen tentang target capaian organisasi.
.
Keempat, kemampuan organisasi membangun kerjasama yang berkesinambungan. Kolaborasi dalam pengembangan kompetensi menjadi penting karena tuntutan pencapaian SMART ASN 2024 mensyaratkan aparatur yang berwawasan global sekaligus memiliki networking yang luas.
.
@kemenkumhamri
@bpsdm_kumham
@kemenkumham_jateng
#Kemenkumham
#BadiklatPastiBisaWBBM
#KumhamSemakinPasti
#KanwilKemenkumhamJateng
#Tejoharwanto
#Kaswo
Semarang - Strategi pengembangan kompetensi aparatur selalu menghadirkan sejumlah pembaharuan. Hal demikian menyangkut aspek perubahan kebijakan, pengembangan model pembelajaran, skenario evaluasi, termasuk pemanfaatan teknologi pembelajaran berbasis digital. Untuk itulah berkembang strategi manajemen pengembangan yang dikenal dengan corporate university atau pembelajaran terintegrasi.

Forum berbagi pengalaman tentang corporate university disampaikan oleh Dr. Muh Khamdan yang merupakan widyaiswara Badiklat Kumham Jawa Tengah dalam rangkaian kegiatan orientasi pegawai PPPK Kementerian Agama Kota Surakarta, Rabu (18/10/2023).

Sharing knowledge disampaikan untuk memperkuat pemahaman peserta menyangkut manajemen kinerja dan pengembangan kompetensi. Kegiatan yang berlangsung di ruang mini theater gedung Pusat Bahasa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, dihadiri langsung oleh kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang, Dr. Moh Toha beserta rombongan tim monitoring dan evaluasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah.

2.png 1.58 MB


"Terdapat empat komponen utama dalam implementasi Corporate University mari bersama-sama kita berdiskisi!", ujarnya dalam paparan Dr. Muh Khamdan.

Adapun empat komponen tersebut antara lain pertama, kemampuan organisasi melakukan pengelolaan manajemen pengetahuan. Hal itu bisa didukung oleh para pegawai PPPK dengan aksi dokumentasi tacit knowledge atau pengetahuan kritis yang bisa dipelajari orang lain dalam relasi dunia digital.

Kedua, kemampuan organisasi membentuk diri sebagai organisasi pembelajar. Langkah demikian bisa berjalan manakala organisasi memberi kesempatan semua sumber daya untuk belajar atau melakukan pengembangan diri dari dalam lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja. Inilah pentingnya skenario pembelajaran yang dikenal dalam komposisi 10:20:70, di mana pegawai PPPK dapat mengoptimalkan diri.

Ketiga, corporate university berjalan dengan baik melalui dukungan pemetaan sumber daya yang baik. Pemetaan pegawai, sarana, prasarana, dan dukungan manajerial lain tentu diarahkan pada efektivitas pencapaian tujuan strategis organisasi. Pada posisi demikian, seluruh sumber daya yang ada mesti faham dan berkomitmen tentang target capaian organisasi.
.
Keempat, kemampuan organisasi membangun kerjasama yang berkesinambungan. Kolaborasi dalam pengembangan kompetensi menjadi penting karena tuntutan pencapaian SMART ASN 2024 mensyaratkan aparatur yang berwawasan global sekaligus memiliki networking yang luas.
.
@kemenkumhamri
@bpsdm_kumham
@kemenkumham_jateng
#Kemenkumham
#BadiklatPastiBisaWBBM
#KumhamSemakinPasti
#KanwilKemenkumhamJateng
#Tejoharwanto
#Kaswo