Hari Bhakti Imigrasi, Yasonna Dorong Peningkatan Inovasi dan Kemudahan Layanan Publik

Hari Bhakti Imigrasi, Yasonna Dorong Peningkatan Inovasi dan Kemudahan Layanan Publik


Administrator, 1 tahun yang lalu | 190

Jakarta - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly mengingatkan jajaran Direktorat Jenderal Imigrasi untuk terus berinovasi dalam berbagai kebijakan. Tujuannya untuk peningkatan layanan publik dan akselerasi pemulihan ekonomi nasional.

 

Hal tersebut disampaikan Yasonna pada Peringatan Hari Bhakti Imigrasi (HBI) ke-73 yang digelar di Kompleks Gedung Kemenkumham, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

 

"Strategi diversifikasi jenis visa yang mengikuti perkembangan zaman bisa dilakukan untuk mengakomodasi hal tersebut, tentunya setelah didahului oleh riset pendahuluan yang matang dan membandingkan dengan penerapan di negara lain," ujar Yasonna.

 

Guru Besar Ilmu Kriminologi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu menuturkan, salah satu fungsi Direktorat Jenderal Imigrasi adalah sebagai pendorong kemajuan ekonomi bangsa. Ditjen Imigrasi didorong dapat memberi berbagai kemudahan untuk menarik investor-investor asing melalui program Golden Visa. Selain itu, juga memudahkan masyarakat dalam mengajukan permohonan melalui sistem yang sudah terkoneksi dan terintegrasi secara luas.

 

"Agenda pembangunan nasional yang menekankan pada pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan ekonomi nasional menjadi salah satu yang akan menjadi prioritas bagi Ditjen Imigrasi untuk dapat segera diwujudkan melalui berbagai inovasi dan kebijakan," tambah Yasonna.

 

Ia menekankan bahwa Imigrasi sebagai fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat harus mampu memberikan pelayanan keimigrasian yang terbaik bagi masyarakat. Seiring dengan pelaksanaan fungsi keimigrasian dalam menjaga pintu gerbang Indonesia dan demi keamanan negara.
kokoh2.jpeg 189.5 KB
Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, kata Yasonna, merupakan bentuk tertinggi dalam pelayanan, sehingga masyarakat merasa nyaman dan tidak merasakan diskriminasi. 

 

Yasonna melanjutkan, jika penegakan hukum sudah baik, maka pelayanan juga akan menjadi baik. Sehingga keamanan negara menjadi terjamin dan investasi yang berdatangan ke Indonesia akan meningkat, yang kemudian akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

 

Yasonna menyebut, Imigrasi tidak dapat berdiri sendiri dalam melakukan pengamanan perbatasan dan penegakan hukum. Dibutuhkan kerja sama yang efektif dengan berbagai institusi terkait, terutama dengan institusi yang juga memiliki fungsi pengamanan perbatasan dan penjagaan stabilitas wilayah Republik Indonesia.

 

"Kerja sama secara sistem antara Direktorat Jenderal Imigrasi dan kementerian/lembaga terkait lain bukan hal yang mustahil akan memperkuat sistem yang sudah ada dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk kerja sama dengan pihak internasional untuk meningkatkan kemampuan sistem, disertai berbagai beasiswa pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas Insan Imigrasi sebagai human capital penggerak inovasi," ucap Yasonna.

 

Di usia 73 tahun Ditjen Imigrasi, seluruh Insan Imigrasi diminta untuk patuh dan teguh dalam menjalankan fungsi yang diemban. Yasonna berharap bhakti Imigrasi dapat selalu terwujud dan sejalan dengan sasanti di Bhumi Pura Wira Wibawa yang selalu digaungkan oleh Insan Imigrasi.

 

Jakarta - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly mengingatkan jajaran Direktorat Jenderal Imigrasi untuk terus berinovasi dalam berbagai kebijakan. Tujuannya untuk peningkatan layanan publik dan akselerasi pemulihan ekonomi nasional.

 

Hal tersebut disampaikan Yasonna pada Peringatan Hari Bhakti Imigrasi (HBI) ke-73 yang digelar di Kompleks Gedung Kemenkumham, Jakarta, Kamis (26/1/2023).

 

"Strategi diversifikasi jenis visa yang mengikuti perkembangan zaman bisa dilakukan untuk mengakomodasi hal tersebut, tentunya setelah didahului oleh riset pendahuluan yang matang dan membandingkan dengan penerapan di negara lain," ujar Yasonna.

 

Guru Besar Ilmu Kriminologi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu menuturkan, salah satu fungsi Direktorat Jenderal Imigrasi adalah sebagai pendorong kemajuan ekonomi bangsa. Ditjen Imigrasi didorong dapat memberi berbagai kemudahan untuk menarik investor-investor asing melalui program Golden Visa. Selain itu, juga memudahkan masyarakat dalam mengajukan permohonan melalui sistem yang sudah terkoneksi dan terintegrasi secara luas.

 

"Agenda pembangunan nasional yang menekankan pada pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan ekonomi nasional menjadi salah satu yang akan menjadi prioritas bagi Ditjen Imigrasi untuk dapat segera diwujudkan melalui berbagai inovasi dan kebijakan," tambah Yasonna.

 

Ia menekankan bahwa Imigrasi sebagai fasilitator pembangunan kesejahteraan masyarakat harus mampu memberikan pelayanan keimigrasian yang terbaik bagi masyarakat. Seiring dengan pelaksanaan fungsi keimigrasian dalam menjaga pintu gerbang Indonesia dan demi keamanan negara.
kokoh2.jpeg 189.5 KB
Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, kata Yasonna, merupakan bentuk tertinggi dalam pelayanan, sehingga masyarakat merasa nyaman dan tidak merasakan diskriminasi. 

 

Yasonna melanjutkan, jika penegakan hukum sudah baik, maka pelayanan juga akan menjadi baik. Sehingga keamanan negara menjadi terjamin dan investasi yang berdatangan ke Indonesia akan meningkat, yang kemudian akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

 

Yasonna menyebut, Imigrasi tidak dapat berdiri sendiri dalam melakukan pengamanan perbatasan dan penegakan hukum. Dibutuhkan kerja sama yang efektif dengan berbagai institusi terkait, terutama dengan institusi yang juga memiliki fungsi pengamanan perbatasan dan penjagaan stabilitas wilayah Republik Indonesia.

 

"Kerja sama secara sistem antara Direktorat Jenderal Imigrasi dan kementerian/lembaga terkait lain bukan hal yang mustahil akan memperkuat sistem yang sudah ada dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia. Termasuk kerja sama dengan pihak internasional untuk meningkatkan kemampuan sistem, disertai berbagai beasiswa pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas Insan Imigrasi sebagai human capital penggerak inovasi," ucap Yasonna.

 

Di usia 73 tahun Ditjen Imigrasi, seluruh Insan Imigrasi diminta untuk patuh dan teguh dalam menjalankan fungsi yang diemban. Yasonna berharap bhakti Imigrasi dapat selalu terwujud dan sejalan dengan sasanti di Bhumi Pura Wira Wibawa yang selalu digaungkan oleh Insan Imigrasi.